Monday, 18 April 2016

Analisa Kasus Cybercrime di indonesia

Etika dan Profesionalisme TSI

Analisa Kasus Cyber-Espionage


Kasus Penyadapan Indonesia-Australia

Masalah penyadapan juga sempat membuat hubungan Indonesia dengan Australia renggang. Hal ini bermula saat mantan kontraktor Lembaga Keamanan Amerika (NSA), Edward Snowden, membocorkan sebuah dokumen yang menyebutkan bahwa Australia menyadap pembicaraan telepon antara mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Ani Yudhoyono. Presiden SBY mengungkapkan enam syarat pemulihan hubungan diplomatik pada 26 November 2013 sebagai respons atas surat Perdana Menteri Tony Abbott setelah Indonesia menyatakan protes dengan menarik Duta Besar Nadjib Riphat Kesoema dari Canberra.
( dikutip dari : https://m.tempo.co/read/news/2014/10/22/120616344/kasus-ini-membuat-indonesia-australia-bermusuhan)

dari kasus di atas, dapat diketahui jenis kejahatan ini adalah cyber espionage. cyber espionage merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis atau hal lainnya.

Dilihat dari kasus penyadapan alat komunikasi petinggi Indonesia yang dilakukan oleh intelijen Australia serta sejarah tarik ulur yang terjadi antara dua negara  bertetangga tersebut tidak terlepas dari politik Internasional yang terjadi antara mereka. Australia menyadap pemerintah negara tetangganya adalah untuk mencapai kepentingan Australia tersebut, mungkin adalah untuk mengetahui strategi-strategi yang sedang dikembangkan oleh Indonesia dalam berbagai bidang. Australia yang berdekatan dengan Indonesia ingin mengetahui strategi tersebut mungkin bertujuan untuk mawas diri atau mempersiapkan strategi lainnya yang menguntungkan bagi negaranya, akan tetapi negara tersebut menggunakan cara yang salah yang dianggap telah melecehkan kedaulatan negara Indonesia, sehingga Indonesia sebagai negara yang merasaka dirugikan bereaksi atas tindakan Australia tersebut. Aksi Indonesia dapat dilihat dari responnya dengan memulangkan Duta besar Indonesia untuk Australia. Begitu juga dengan kasus-kasus konflik Indonesia dengan Australia sebelumnya, semua tindakan  perselisihan diantara dua negara ini adalah merupakan bentuk respon atas aksi dan reaksi antara dua negara dalam sistim Internasional.

Perlu bagi negara di dunia untuk menjalin sistim komunikasi internasional yang  baik dengan negara lainnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan hubungan antara kedua negara tersebut. Apalagi bagi negara bertetangga yang sangat rentan dengan berbagai konflik, komunikasi internasional adalah hal yang harus diupayakan, selain untuk menjaga hubungan baik antara kedua negara ini juga dapat menjaga kestabilan politik internasional di wilayah regional mereka. 

0 komentar:

Post a Comment