Saturday, 25 October 2014

Bahasa Indonesia

Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan.

Fodor (1974) mengatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan sistem simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang dimaksud.

Bahasa Indonesia adalah alat pemersatu bangsa Indonesia yang memiliki banyak perbedaan, baik dari segi suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya yang masing-masing memiliki bahasa daerah tersendiri. Oleh karena itu, keberadaan bahasa Indonesia sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia itu sendiri. Bahasa Indonesia merupakan penunjang aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki peranan yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kegunaan bahasa sangat penting dalam menunjang aktivitas kehidupan bermasyarakat, tanpa bahasa mungkin dunia ini tidak akan seperti sekarang ini dan karena manusia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa bahasa.

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan. Keragaman bahasa dapat menimbulkan beberapa masalah seprti hal nya penggunaan bahasa yang digunakan untuk ke orang yang lebih tua atau ke orang yang sebaya dengan kita itu menggunakan penggunaan yang berbeda.

Penggunaan bahasa indonesia dikalangan masyarakat untuk zaman sekarang sdah sangat beragam. Seperti halnya penggunaan bahasa indonesia yang digabungkan dengan bahasa asing

Kelebihan dari belajar bahasa indonesia adalah kita dapat lebih mengetahui dan lebih terampil dalam menggunakan bahasa. Setelah pandai dalam menggunakan bahasa, kita pun bisa pandai dalam bertutur kata, karena kita dapat memilih dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar, serta sesuai dengan keadaan dan situasi dimana kita berada.

Kelemahannya jika kita belajar Bahasa Indonesia mungkin hanya terlihat jika kita tidak bisa menempatkan diri dalam suatu situasi. Misalnya saat kita berkumpul bersama teman, jika kita menggunakan bahasa Indonesia yang baku maka kita akan terlihat begitu membosankan.

Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa 

Friday, 28 March 2014

Sistem Perekonomian

A.    Pengertian Sistem Perekonomian
            Sistem adalah suatu kesatuan elemen yang saling terhubung. Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.
Sedangkan Sistem perekonomian adalah sistem yang dipakai suatu negara untuk mengatur jalannya suatu perekonomian seperti misalnya mengalokasikan sumber daya yang dimiliki negara tersebut kepada individu maupun negara. Sistem ekonomi memiliki perbedaan pada faktor produksi dan alokasi dibandingkan sengan sistem ekonomi lainya.

B.     Macam – Macam Sistem Perekonomian

1.      Sistem Perekonomian Tradisional
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.Ciri-ciri :
·         Belum ada pembagian kerja
·         Pertukaran dengan sistem barter
·          Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
·         Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan

2.      Sistem Perekonomian Kerakyatan

Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi, artinyaproduksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang.






3.       Sistem Perekonomian Kapitalis
Sistem ini dipakai di negara Indonesia dimana kegiatan ekonomi pasar diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan jual beli dan mencari keuntungan sebebas – bebasnya.
Sistem ini perekonomian kapitalis memiliki kelebihan dan kelemahannya. Kelebihannya antara lain:
·         Minimalnya pengawasan sosial dan politik sehingga tenaga, waktu dan biaya yang diperlukan menjadi lebih kecil.
·         Masyarakat lebih bebas melakukan sehala hal yang terbaik untuk kemajuan perekonomiannya sehingga membuat masyarakat lebih kreatif.
Kelemahan nya antara lain:
·         Dapat menibulkan terjadinya persaingan monopoli
·         Tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain

4.       Sistem Perekonomian Sosialis
Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.
Sistem ekonomi sosialis memiliki ciri – ciri :
·         Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis)
·         Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis)
·          
5.      Sistem Perekonomian Komunisme
Sistem Perekonomian komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber – sumber kegiatan perekonomian.nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan. Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi.
6.      Sistem Perekonomian Fasisme dan Merkantilisme
Sistem Perekonomian Fasisme,adalah paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.
Sistem Ekonomi Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset & modal yang dimiliki negara.
C.    Pengertian Permintaan dan Penawaran
Permintaan dalam isitilah ekonomi disebut demand adalah jumlah barang dan jasa yang berada di pasar dengan harga tertentu dan pada waktu tertentu yang akan dibeli oleh konsumen.
Penawaran adalah setiap produsen yang menghasilkan barang dan jasa tertentu dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dengan cara menjual hasil produk tersebut.
D.    Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum Permintaan
hukum permintaan yang berbunyi:
“Makin tinggi harga suatu barang,  makin sedikit jumlah barang  yang diminta; sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta”
Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta
Hukum penawaran
Teori penawaran yang yang menjelaskan sifat hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dan harganya dikenal dengan hukum penawaran yang berbunyi :
“Makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual; Sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan”
E.     Faktor – faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, antara lain :
·         Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat
·         Jumlah penduduk
·         Selera penduduk
·         Fluktuasi ekonomi
Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran terhadap barang dan jasa, antara lain :
·         Harga barang yang dituju
·         Harga barang subsitusi
·         Biaya produksi dan ongkos
·         Teknologi yang digunakan

·         Lain hal (factor sosial/politik)

Wednesday, 5 February 2014

Organisasi Berkembang

BAB I
PENDAHULUAN

1. Pengertian Organisasi.

Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing - masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama - sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.

2. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Organisasi.

a. Strategi.
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini. Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga. Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.

b. Ukuran Organisasi.
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.

c. Teknologi.
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.

d. Lingkungan.
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.
Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi.

3. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

4. Menyalurkan ide melalui komunikasi.

Dalam berorganisasi, komunikasi itu adalah salah satu hal yang penting. Karna komunikasi inilah yang menghubungkan antar bagian dalam organisasi . Menyalurkan ide dengan komunikasi ialah dengan tahapan sebagai berikut:
  1. IDE (gagasan) : Pengirim
  2. PERUMUSAN : Ide si Pengirim disampaikan dalam kata-kata
  3. PENYALURAN (transmitting) : Lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat.
  4. TINDAKAN : Perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
  5. PENGERTIAN : Kata-kata si Pengirim yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si Penerima.
  6. PENERIMAAN : Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).

Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.

5. Klasifikasi Komunikasi pada Organisasi

Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :

1.      Dari segi sifatnya:
  • Komunikasi Lisan, komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara. Contoh: presentasi
  • Komunukasi Tertulis, komunikasi melalui tulisan. Contoh: email
  • Komunikasi Verbal, komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan. Contoh: curhat
  • Komunikasi Non Verbal, komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat). Contoh: seseorang yang nerves (gemetar)

2.      Dari segi arahnya :
  • Komunikasi Ke atas, komunikasi dari bawahan ke atasan
  • Komunikasi Ke bawah, komunikasi dari atasan ke bawahan
  • Komunikasi Horizontal, komunikasi ke sesama manusia / setingkat
  • Komunikasi Satu Arah, pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
  • Komunikasi Dua Arah, berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi

3.      Menurut Lawannya :
  • Komunikasi Satu Lawan Satu, berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya. Contoh: berbicara melalui telepon
  • Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok), berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok. Contoh: kelompok satpam menginterogasi maling
  • Kelompok Lawan Kelompok, berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain. contoh: debat partai politik

4.      Menurut Keresmiannya :
  • Komunikasi Formal, komunikasi yang berlangsung resmi. Contoh: rapat pemegang saham
  • Komunikasi Informal, komunikasi yang tidak resmi. contoh: berbicara dengan teman

BAB II
ISI

1. Contoh Organisasi Berkembang.

Dalam tulisan ini kami akan memberikan contoh perusahaan berkembang yaitu Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam negeri maupun di tingkat global, kami bertekad melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis yang mencakup transformasi bisnis dan portofolio,transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia sertatransformasi budaya.

Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya diversifikasi bisnis TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis Legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak (Fixed), layanan telepon seluler(Mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi portofolio TIME (Telecommunication, Information, Media and Edutainment). Konsistensi TELKOM dalam berinovasi telah berhasil memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya saing tinggi danunggul dalam bisnis New Wave.

Komitmen TELKOM untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk yang kami tawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di sisi jumlah pelanggan kami, yakni mencapai 120,5 juta pelanggan per 31 Desember 2010, atau meningkat sebesar 14,6%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,3 juta pelanggan merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 18,2 juta pelanggantelepon nirkabel tidak bergerak, dan 94,0 juta pelanggan telepon seluler.

2. Sistem Dalam Organisasi Berkembang.

a. Perusahaan Go Public.
Go Public berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham tersebut diperdagangkan di pasar saham. Sebagai contoh, PT. Telkomunikasi indonesia, PTAxiata XL, Indosat, dan banyak perusahaan lainnya yang sudah menjadi Go Public.
 Adapun keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah sebagai berikut:
Perusahaan yang dapat meningkatkan likuiditas dan memungkinkan para pendiri perusahaan untuk menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin memperbanyak investor yang membeli saham tersebut, maka semakin banyak modal yang diterima perusahaan dari investor luar.Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko portofolio mereka.
Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.
Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan lainnya dengan hanya menggunakan saham.
Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public atau Tbk.
Tapi harus kita ketahui juga bahwa ada kerugian dari Perusahaan yang Go Public, yaitu:
  • Laporan Rutin

Setiap perusahaan yang go public secara periodik harus membuat laporan kepada Bursa Efek Indonesia, bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu saja untuk membuat laporan tersebut diperlukan biaya.
  • Terbuka

Semua perusahaan go public pasti transparan dan sangat mudah untuk diketahui oleh para kompetitornya dari segi data dan managementnya.
  • Keterbatasan kekuasaan Pemilik

Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para pemegang saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam pengambilan keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut milik  publik.
  • Hubungan antar Investor

Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para investornya dan di informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan tersebut.

b. Perusahaan Holding Company.
Pengertian Holding Company adalah penggabungan badan usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis. Mengadakan penggabungan badan usaha atau External Business Expansion merupakan alasan pemilik perusahaan untuk lebih mengembangkan usahanya dimasa yang akan datang dalam rangka mempersiapkan perusahaan dalam posisi yang berdaya saing yang kuat. Suatu perusahaan melakukan pengabungan sumber-sumber ekonomis yang dimiliki oleh perusahaan lainnya.
Penggabungan badan usaha dalam bentuk Holding Company pada umumnya merupakan cara yang dianggap lebih menguntungkan, dibanding dengan cara memperluas perusahaan dengan cara ekpansi investasi. Karena dengan pengabungan perusahaan ini akan diperoleh kepastian mengenai: Daerah pemasaran, sumber bahan baku atau penghematan biaya melalui penggunaan fasilitas dan sarana yang lebih ekonomis dan efisien (Hadori yunus;1990).
Holding Company dimulai sejak tahun 1889, Ketika Nem Jersey menjadi Negara Bagian pertama yang memberlakukan Undang-undang yang mengijikkan pembentukan perusahaan dengan tujuan utamanya memiliki saham perusahaan lain. Menurut Bringham & Houston (2001; 413) Holding company adalah Korporasi yang memiliki Saham biasa perusahaan lain dalam jumlah yang cukup sehingga dapat menggendalikan perusahaan tersebu Hadori Yunus (1990) mendefinisikan Holding company sebagai suatu perusahaan yang dibentuk dengan tujuan khusus untuk memiliki saham-saham dan mengendalikan operasi perusahaan lain. Sumber pendapatan utama bagi Holding Company adalah pendapatan deviden dari saham-saham yang dimilikinya. Akan tetapi suatu holding company bisa saja mempunyai usaha sendiri disamping memiliki saham di beberapa perusahaan lainnya, atau biasa disebut dengan "Operating Holding Company".
Sedangkan perusahaan-perusahaan yang manajemen dan operasionalnya dikendalikan oleh perusahaan induk disebut dengan sebagai Perusahaan Anak (Subsidiary Company). Hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anak disebut Hubungan Affiliasi
Istilah dan Pengertian
Perusahaan holding sering juga disebut dengan holding company, parent company, atau controlling company. Munir Fuady mengartikan holding company adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih perusahaan lain dan/atau mengatur satu atau lebih perusahaan lain tersebut.
Pada holding company terdapat konsentrasi saham-saham dengan tujuan untuk mencapai pengaruh pada perusahaan tertentu atau cabang perusahaan tertentu atau dengan maksud untuk mengendalikannya.
Konsentrasi yang diinginkan dapat dicapai dengan bantuan modal asing. Holding company merupakan perusahaan yang berdiri sendiri yang atas namanya sendiri, mengeluarkan saham-saham badan usaha lain dan deviden yang tercapai dengannya. Maskapai induk (moedermaatschappij ) melalui kekayaan sahamsahamnya sebesar 40% hingga 50% dapat mengendalikan sejumlah maskapai anak (doctermaatschappijen) yangkembali lagi melalui pemilikan saham (aandelenbezit) menguasai maskapai-maspakai anak lainnya.
Dalam dunia bisnis, kehadiran holding company merupakan sesuatu yang lumrah, mengingat banyak perusahaan yang telah melakukan kegiatan bisnis yang sudah sedemikian besar dengan berbagai garapan kegiatan, sehingga perusahaan itu perlu dipecah-pecah menurut penggolongan bisnisnya. Namun dalam pelaksanaan kegiatan bisnis yang dipecah-pecah tersebut, yang masing-masing akan menjadi perseroan terbatas yang mandiri masih dalam kepemilikan yang sama dengan pengontrolan yang masih tersentralisasi dalam batas-batas tertentu; artinya walaupun perusahaan tersebut telah dipecah-pecah dan menjadi perseroan terbatas tersendiri; tidak otomatis terpisah mutlak dari perusahaan holding.
Untuk itu pecahan-pecahan perusahaan tersebut bersama-sama dengan perusahaan-perusahaan lain yang mungkin timbul telah terlebih dahulu ada, dengan pemilik yang sama atau minimal ada hubungan khusus, dimiliki atau dikendalikan suatu perusahaan yang mandiri pula yaitu holding company tersebut.

c. Perusahaan Joint Venture.
Joint venture merupakan suatu kerjasama antar beberapa perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan ekomomi yang lebih padat.  Joint venture dapat disebut juga sebagai aliansi strategis (strategic alliances) dan bisa dilakukan oleh perusahaan besar selain itu dapat menjadi strategi yang efektif untuk memanfaatkan kelebihan - kelebihan yang dimiliki oleh partner. 

Ciri utamanya:
o Kegiatan yang dilakukan oleh salah seorang partner masih tetap mengikat partner yang lain.
o Kewajiban semua pihak dalam joint venture dapat dimasukkan dalam jenis partnership.

Tujuan perusahaan joint venture adalah untuk menciptakan sebuah perusahaan dengan kombinasi mitra 'lokal' yang memiliki pengetahuan khusus pasar dan visibilitas tinggi. Bermacam-macam bentuk organisasi yang ada dapat dibedakan secara jelas ketika kita membandingkan toko kelontong, supermarket, konsultan hukum, atau perusahaan otomotif. Masing-masing unit bisnis atau organisasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Demikian pula yang akan kita bahas pada makalah ini seperti Organisasi Niaga, Regional dan Internasional, antara klasifikasi disetiap masing organisasi-organisasi tersebut terdapat perbedaan karakteristik pada pembentukan organisasi, tujuan organisasi maupun segi keuntungan organisasi sendiri.

Dua perusahaan raksasa kelas dunia melakukan kerjasama strategi lebih luas. Samsung akan menggabungkan operasional Hard Disk Drive ke Seagate, sedangkan Seagate akan memberikan Kepemilikan Ekuitas yang Signifikan ke Samsung. Kedua perusahaan menjajaki kesepakatan pengadaan besar dan pertukaran lisensi.

Seagate Technology plc, perusahaan yang fokus pada hard disk drive atau penyimpanan data dan Samsung Electronics Co., Ltd., perusahaan elektronik memperluas dan memperkuathubungan strategis dengan memadukan lebih jauh lagi seperti nilai kepemilikan, investasi-investasi dan teknologi-teknologi utama mereka.

Beberapa elemen kerjasama yang disepakati antara lain hard disk drive (HDD), paten lisensi, NAND flash memori, solid state hybrid drive, notebook, penyimpanan data enterprise, dan kepemilikan ekuitas. Nilai gabungan dari transaksi dan kesepakatan sebesar US$ 1.375 miliar, Seagate akan membayar ke Samsung dalam bentuk 50% saham dan 50% tunai.

Kedua perusahaan ini akan memadukan pengembangan produk dan peta produk mereka saat ini dan masa mendatang dalam hal komputasi mobile, komputasi awan dan penyimpan data solid state. "Kami berharap kerjasama strategis ini akan menciptakan produk teknologi yang lebih baik," ucap Steve Luczo, Chairman, Presiden dan CEO dari Seagate dalam release yang kami terima (20/4/2011). Steve menambahkan bahwa kesepakatan ini akan mampu mencapai skala yang lebih besar dalam hal produk dan solusi penyimpanan data ke konsumen. Sementara Samsung berharap, "ikatan strategis ini dapat memberikan solusi-solusi teknologi kreatif bagi konsumen yang kaya ragam, dunia usaha dan aplikasi-aplikasi industrial," ucap Oh-hyun, Kwon, President dari Bisnis Semikonduktor Samsung Electronics.

BAB  III
KESIMPULAN

Organisasi adalah salah satu bentuk sekumpulan personal yang memiliki tujuan yang sama untuk suatu tujuan tertentu. Didalam organisasi ini tiap-tiap individu harus bias saling menghargai dan tidak saling mementingkan kepentingan probadi. Dalam organisasi pun diperlukan suatu komunikasi yang baik agar organisasi dapat berjalan sesuai dengan seluruh rencana yang ada.

Dalam berorganisasi juga kita harus memikirkan keadaan sekitar, update terhadap perkembangan terbaru dari dunia luar. Di era modern saat ini organisasi juga sangat dimudahkan dengan adanya teknologi yang sangat membantu dalam menjalankan organisasi. Agar organisasi yang ada bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan, tiap individu-individu dari organisasi harus dapat menjalankan tugas sesuai strategi dari organisasi.
Daftar Pustaka

" http://arhaadesin.blogspot.com/2012/10/perusahaanorganisasi-yang-berkembang.html

" http://www.scribd.com/doc/119062773/Organisasi-Yang-Berkembang

" http://muhammadms.blogspot.com/2012/10/holding-company.html

" http://desvia-elfishyhae.blogspot.com/2012/10/joint-venture.html



Saturday, 25 January 2014

Pengertian Motivasi, Kepemimpinan, Komunikasi, Hambatan, Klasifikasi, dan Faktor yang Mempengaruhi Organisasi Berkembang

A. Pengertian Motivasi Menurut beberapa tokoh

Definisi Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 1992:173). Dalam Sardiman (2006:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorangyang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Menurut Mulyasa (2003:112) motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi.

Dimyati dan Mudjiono (2002:80) mengutip pendapat Koeswara mengatakan  bahwa siswa belajar karena didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita di dalam diri seorang  terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar.

B. Pengertian kepemimpinan

Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung pada sudut pandang atau perspektif-perspektif dari para peneliti yang bersangkutan, misalnya dari perspektif individual dan aspek dari fenomena yang paling menarik perhatian mereka. Stogdill (1974: 259) menyimpulkan bahwa terdapat hampir sama banyaknya definisi tentang kepemimpinan dengan jumlah orang yang telah mencoba mendefinisikannya. Lebih lanjut, Stogdill (1974: 7-17) menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai konsep manajemen dapat dirumuskan dalam berbagai macam definisi, tergantung dari mana titik tolak pemikirannya. Misalnya, dengan mengutip pendapat beberapa ahli, Paul Hersey dan Kenneth H Blanchard (1977: 83-84) mengemukakan beberapa definisi kepemimpinan, antara lain:

  • Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P Terry)
  • Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum (H.Koontz dan C. O'Donnell)
  • Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan (R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik).

Menurut Wahjosumidjo (1984: 26) butir-butir pengertian dari berbagai definisi kepemimpinan, pada hakekatnya memberikan makna :

  • Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
  • Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri
  • Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi.

C. Gaya atau tipe Kepemimpinan

Menurut Rensis Liker, gaya kepemimpinan seseorang dalam organisasi dapat dikelompokan menjadi:

     --> Eksploitatif, yaitu pemimpin yang memeras bawahan, bawahan harus mencapai tujuan yang ditetapkan, kalau tidak bisa dihukum.

          --> Otoritatif, yaitu pemimpin yang keras terhadap bawahan, bawahan tidak boleh memberi komentar terhadap perintah pemimpin.

     --> Konsultatif, yaitu pemimpin yang selalu meminta pendapat dari bawahan, perintah biasanya dikeluarkan setelah diskusi dengan bawahan.

           --> Partisipatif, yaitu pemimpin yang selalu mengambil keputusan sesuai kesepakatan bawahan.

Sedangkan menurut George R. Terry, ada enam tipe kepemimpinan, yaitu:
  1. Kepemimpinan Personal, pemimpin ini selalu mengadakan kontak langsung dengan bawahan. Dia dapat mengetahui setiap masalah yang dihadapai bawahan sehingga dia dapat segera memberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah. Melalui kontak langsung pemimpin dan bawahan dapat menanamkan pengaruh dan ide-idenya kepada bawahan. Sebab bawahan merasa diperhatikan, dibimbing, dan diarahkan menuju kemajuan.
  2. Kepemimpinan Non-personal, pemimpin tipe ini dilakukan melaui media non-pribadi seperti perintah tertulus, surat keputusan, dan pengumuman-pengumuman.
  3. Kepemimpinan Otoriter, yaitu pemimpin yang merasa bahwa kekuasaan yang sah adalah miliknya, sehingga merasa berhak memerintah dan memindahkan orang lain.
  4. Kempemimpinan Demokratis, pemimpin ini ditandai dengan adanya partisipasi kelompok dalam penentuan tujuan dan pemanduan pemikiran-pemikiran untuk menentukan cara-cara terbaik dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu, setiap pemikiran perorangan dan kelompok dihargai serta bersifat terbuka.
  5. Kepemimpinan Kebapakan, kepemimpinan itu disebut dengan paternalistik yang ditandai oleh suatu sikap pemimpin yang dalam memimpin bertindak sebagai bapak, yaitu sebagai pendidik, pengasuh, pembimbing, dan penasihat dengan memperhatikan kesenangan dan kesejahteraan yang dipimpin.
  6. Kepemimpinan Alamiah, pemimpin seperti ini timbul dengan sendirinya secara spontan, bukan karena pengangkatan yang diterima serta dituruti oleh orang lain. Kepemimpinan jenis ini sangat berpengaruh. Agar organisasi berhasil, manajemen harus memanfaatkan para pemimpin alamiah.

D. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

Onong Uchjana Effendy : Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).

Raymond Ross : Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.

Everett M. Rogers : Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Bernard Barelson & Garry A. Steiner

Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.

Colin Cherry : Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.

E. Faktor yang Mempengaruhi Organisasi Berkembang

a. Strategi.

Dewasa ini terfokus pada tiga dimensi strategi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.

Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga. Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.

b. Ukuran Organisasi.

Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.

c. Teknologi.

Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.

d. Lingkungan.

Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.

Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis - peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis. Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan menocba meminimalkannya. Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.